Minggu, 06 Desember 2009

HIPEREMESIS GRAVIDARUM


PENDAHULUAN

  • Mual & muntah yang dialami oleh ibu hamil pada awal kehamilan
yang tidak respon terhadap pengaturan diet dan anti emetik
  • Sering dialami oleh :
Kehamilan ganda
 Molahidatidosa
 Kondisi yg menyebabkan kadar hormon sangat tinggi

  • Dihubungkan dengan :
 Penurunan berat badan
 Dehidrasi
 Asidosis
 Alkalosis
 Hipokalemia

  • Laboratorium :
 Hiperbilirubinemia ringan
 Peningkatan fungsi hati

ETIOLOGI
  • Hormon hCG
 Paling sering, karena kadar puncak sama dengan onset hiperemesis
 Terutama dialami oleh ibu dengan kadar hCG tinggi
(gemelli, molahidatidosa)
 Mekanisme ?
 Stimulasi sekresi saluran pencernaan atas
 Stimulasi fungsi tiroid, karena struktur hCG hampir sama dengan TSH
  • Hormon lain
Progesteron ?
 Estrogen :

HG terutama ditemukan pada wanita dengan kondisi
kadar estrogen tinggi seperti : IMT yg tinggi,
pengobatan dengan estrogen, karena estrogen dapat
menyebabkan mual dan muntah
Estrogen menyebab peristaltik usus dan pengosongan
lambung menjadi lambat sehingga terjadi akumulasi cairan
akibat peningkatan hormon steroid.
Perubahan pH saluran cerna menyebankan infeksi
helycobacter pylori, yang juga dihubungkan dengan
gejala gangguan pencernaan

Hormon tiroid

Reseptor hormon tiroid sensitif terhadap hCG, sehingga terjadi
TSH menurun dan T3 dan T4 bebas meningkat

Korteks adrenal

Kortisol rendah dihubungkan dengan HG
Respon terhadap pengobatan dengan terapi kortikosteroid

Leptin

Mengurangi nafsu makan dan bekerja sama dengan cortisol,
hormon tiroid

Growth hormone dan prolaktin ?

  • Imunologi
 IL-6, TNF alfa. T-helper2, imunoglobulin, C3, C4
  • Saluran Pencernaan
 Helycobacter pylori
  • Defisiensi vitamin : thiamin dan vit.K
  • Faktor psikologi

TERBAGI ATAS 3 DERAJAT :

  • Derajat 1
Muntah terus menerus (muntah > 3-4 kali/hari, dan tidak dapat
makan atau minum selama 24 jam) yang menyebabkan ibu
menjadi lemah, tidak ada nafsu makan,
berat badan turun (2-3 kg dalam 1-2 minggu), nyeri ulu hati,
nadi meningkat sampai 100x permenit,
tekanan darah sistolik menurun,
tekanan kulit menurun dan mata cekung


  • Derajat 2
Penderita tampak lebih lemah dan tidak peduli pada sekitarnya,
nadi kecil dan cepat, suhu kadang-kadang naik
dan mata sedikit kuning.
Berat badan turun dan mata menjadi cekung, tekanan darah turun,
pengentalan darah, urin berkurang, dan sulit BAB.
Dari napas dapat tercium bau aseton

  • Derajat 3
Keadan umum lebih parah, muntah berhenti, kesadaran menurun
sampai koma, nadi kecil dan cepat, suhu meningkat, dan
tekanan darah turun.
Pada janin dapat terjadi ensefalopati Wernicke
dengan gejala: nistagmus, penglihatan ganda, dan perubahan mental.
Keadaan ini akibat kekurangan zat makanan termasuk
vitamin B kompleks.
Jika sampai ditemukan kuning berarti sudah ada gangguan hati

PEMERIKSAAN PENUNJANG
  • Urin
 keton, bilirubinuria
  • Darah
 elektrolit darah, ureum, kreatinin, glukosa, fungsi hati, fungsi tiroid
  • USG
 usia gestasi janin, adanya gestasi multipel,
mendeteksi abnormalitas janin, kehamilan mola.

PENANGANAN
  • Atur pola makan : porsi kecil tapi sering dan
hindari makanan yang mimicu muntah
  • Pengobatan :
 Vitamin B6
 Antiemetik :
promethazine ( 25 mg/6jam), prochlorperazine, chlorpromazine
 Untuk kasus yang berat :
metoclopramide (10 mg/6 jam), ondansetron
 Atasi dehidrasi, defisit elektrolit dan keseimbangan asam basa :
cairan kristaloid IV

KOMPLIKASI
  • Syndrom Mallory –Weiss
  • Robekan pada esofagus
  • Pneumotoraks
  • Pneumomediastinum
  • Epistaksis
  • Ensefalopati Wernicke (buta, kejang dan koma)
DIAGNOSIS BANDING
  • Gastroenteritis
  • Kolesistitis
  • Pankreatitis
  • Hepatitis
  • Ulkus peptik
  • Fatty liver akut

Tidak ada komentar:

Posting Komentar