DEFINISI
American Fertility Society (AFC)
Ketidak mampuan pasturi untuk menghasilkan kehamilan setelah 1 tahun kawin dengan hubungan teratur dan tanpa alat kontrasepsi
WHO
Ketidak mampuan pasturi untuk menghasilkan kehamilan setelah 2 tahun kawin dengan hubungan teratur dan tanpa alat kontrasepsi
Peluang Keberhasilan
— 85 - 90 % wanita akan hamil selama 1 thn masa perkawinannya
— 10 - 15 % menjadi infertil
Klasifikasi
— Infertilitas :
— Primer : belum pernah hamil
— Sekunder : sdh pernah hamil
Syarat untuk terjadi kehamilan :
— Testis menghasilkan sperma
— Ovarium menghasilkan ovum
— Tuba fallopii paten
— Endometrium/uterus mampu menunjang/mempertahankan kehamilan
Lendir serviks normal
PENYEBAB INFERTIL :
1. Faktor pria :
- 25-30% kasus infertilitas
- Kelainan : - Infeksi
- Kel. Kongenital
- Ggn Hormonal
- Autoimun
- Varikokel
2. Faktor ovulasi :
- Anovulasi : + 15- 20%
- E/ : - Kel. Genetik
- Hiperprolaktinemia
- Hipo/Hiper tiroid
- Faktor stress
- Berat badan
- Peny. Ovarium Polikistik
3. Faktor serviks (mulut rahim)
— + 2 - 5 %
— Fungsi serviks
— Filter : Bakteri dan Spermatozoa yang kurang baik
— Reservoir : spermatozoa hidup + 2 hari
— E/kelainan fungsi serviks :
— Kel anatomi : posisi retroversi, serviks panjang
— Infeksi kronis : Gangguan produksi lendir serviks
— Kel. Imunologi : antibodi anti sperma
4. Faktor tuba
— + 25-40 %
— Fungsi tuba : menangkap ovum
- Transportasi : Sperma, hasil fertilisasi dan zygote
— E/Kelainan fungsi tuba :
— Infeksi : Salpingitis dan hidrosalping þ mukosa dan silia tuba
— Perlengketan peritubal dan periovarium þ ovum pick up
— Endometriosis
— Kel. kongenital
5. Faktor uterus
— + 5 - 10 %
— Fungsi uterus :
~ Transportasi sperma
~ Implantasi dan nidas
~ Pemeliharaan hasil kehamilan
— E/Infertilitas :
~ Kel. Anatomi :
- Kel. Kongenital
- Adesi intrauteri
- Mioma uteri
- Kerusakan endometrium
~ Polip endometrium
~ Hiperplasia endometrium
6. Faktor peritoneum / endometrium
— Endometriosis : + 15 - 25 wanita infertilitas
— Infertilitas yang tidak diketahui penyebab : + 70 - 80 % endometriosis
— Patogenesis
— Endometriosis
— Ringan & sedang belum jelas
— Berat perlengketan dan distorsi anatomik
— Gangguan proses maturasi folikel
— Ovum pick up
— Transportasi hasil konsepsi
— Efek toksik dari cairan peritoneum
7. Faktor Idiopatik
— + 10 - 15 % tidak diketahui E/
— Infertilitas idiopatik/Unexplained infertility
— Jika semua pemeriksaan standart infertilitas normal
— PEMERIKSAAN
Anamnesis
Pem. Fisis/ginekologis
Analisis sperma
Deteksi ovulasi
Uji paska sanggama
HSG
Laparoskopi
ANAMNESIS
— Umur pasturi
— Lama perkawinan, lama usaha untuk hamil, perkawinan keberapa, apakah perkawinan sebelumnya menghasilkan anak
— Riw. siklus haid dan umur menarke
— Riw. Kehamilan atau persalinan yang lalu, alat kontrasepsi,penyakit yang diderita, riw pembedahan
— Kenaikan & penurunan BB
— Aktifitas & latihan fisik yang berlebihan
— Stress emosional
— Apakah ada hirsutisme & galaktorea
— Pem. Fisis / Ginekologi
— Hirsutisme dan jerawat
— Pembesaran kel. Tiroid
— Galaktorea
— Inspeksi lendir serviks : kualitas mukus
Pemeriksaan bimanual :
Tumor uterus / adneksa
Pemeriksaan penunjang
1. Analisis Sperma :
— Jumlah > 20 juta/ml
— Morfologi > 40 %
— Mortil > 60 %
2. Deteksi ovulasi :
— Anamnesis siklus menstruasi
90 % siklus mens teratur :siklus ovulatoar
— Pem. Suhu badan basal : meningkat 0,6 - 1oC setelah ovulasi (Bifasik)
— Uji benang lendir serviks dan uji pakis
Sesaat sebelum ovulasi : lendir serviks encer,
daya membenang lebih panjang, pembentukan gambaran daun pakis
Estradiol meningkat
Deteksi ovulasi (lanjutan)
— BIOPSI ENDOMETRIUM
— HORMONAL
— FSH, LH, E2,
Biopsi endometrium
— Beberapa hari menjelang haid
— Endometrium fase sekresi : siklus ovulatoar
Endometrium fase proliferasi/gbran
Hiperplasia : siklus Anovulatoar
— Efek progesteron
Hormonal
Hormon yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
folikel :
* FSH serum : 10 - 60 mIU/ml
* LH serum : 15 - 60 mIU/ml
* Estradiol : 200 - 600 pg/ml
* Progesteron : 5 - 20 mg/ml
* Prolaktin : 2 - 20 mg/ml
USG transvaginal
* Secara serial : adanya ovulasi dan perkiraan saat ovulasi
* Ovulasi : ukuran folikel 18 - 24 m
ø FOLIKEL DOMINAN 18-24 mm
2. Uji paska sanggama (
Syarat :
— Pem. Lendir serviks + 6 - 10 jam paska sanggama
— Waktu sanggama sekitar ovulasi
3. Ultrasonografi (USG)
Untuk menilai :
— Uterus : bentuk, ukuran, kelainan
— Adneksa : ovarium dan tuba
4. Histerosalpingografi (HSG)
Menilai
— Faktor tuba : lumen, mukosa, oklusi, perlengketan
— Faktor uterus : kelainan kongenital (Hipoplasia, septum, bikornus, Duplex), mioma, polip, adhesi intrauterin (sindroma asherman)
Dilakukan pada fase proliferasi : 3 hari setelah haid bersih dan sebelum perkiraan
ovulasi
Keterbatasan : tidak bisa menilai
— Kel. Dinding tuba : kaku, sklerotik
— Fimbria : Fimosis fimbria
— Perlengketan genitalia Int.
— Endometriosis
— Kista ovarium
— Patensi tuba dapat dinilai :
— HSG
— Hidrotubasi (Cairan)
— Pertubasi (gas CO2)
5. Laparoskopi
— Gbran visualisasi genitalia interna scr menyulurh
— Menilai faktor :
— Peritoneum/endometriosis
— Perlengketan genitalia Int
— Tuba : patensi, dinding, fimbria
— Uterus : mioma
— Ovulasi : Stigma pada ovarium dan korpus luteum
— Keterbatasan
— Tidak bisa menilai : Kelainan kavum uteri dan lumen tuba
— Bersifat invasif dan operatif
PENANGANAN
— Medika mentosa
— Tindakan operasi rekonstruksi
— Rekayasa teknologi reproduksi
MEDIKA MENTOSA
Obat stimulasi ovarium (Induksi ovulasi)
— Klomifen sitrat
¨ Meningkatkan pelepasan gonadotropin FSH & LH
¨ Diberikan pd hari ke-3 siklus haid
¨ 1 x 50mg selama 5 hari
¨ Ovulasi 5 - 10 hari setelah obat terakhir
¨ Dosis bisa ditingkatkan þ 150 - 200 mg/hari
¨ 3 - 4 siklus obat tdk ovulasi hCG 5000 - 10.000 IU
— Epimestrol
— Memicu pelepasan FSH dan LH
— Hari ke 5 - 14 siklus haid
— 5 - 10 mg/hari
— Bromokriptin
— Menghambat sintesis & sekresi prolaktin
— Indikasi : Kdr prolaktin tinggi (> 20 mg/ml) dan Galaktore
— Dosis sesuai kadar prolaktin :
— Oligomenore 1,25 mg/hari
— Ggn haid berat : 2 x 2,5 mg/hari
— Gonadotropin
— HMG (Human Menopausal Gonadotropine)
— FSH & LH : 75 IU atau 150 IU
— Untuk memicu pertumbuhan folikel
— Dosis awal 75 - 150 IU/hari selama 5 hari dinilai hari ke 5 siklus haid
— hCG
— 5000 IU atau 10.000 IU
— Untuk memicu ovulasi
— Diameter folikel 17 - 18 mm dgn USG transvaginal
— Mahal, sangat beresiko :
— Perlu persyaratan khusus
— Hanya diberikan pada rekayasa teknologi reproduksi
Catatan :
Untuk pria diterapi => FSH
Testosteron
2. Terapi hormonal pd endometriosis
— Supresif ovarium shg terjadi atrofi kel. Endometriosis
— Danazol :
— Menekan sekresi FSH & LH
— Dosis 200 - 800 mg/hari, dosis dibagi 2x pemberian
— Progesteron
— Desidualisasi endometrium þ Atrofi jar. Endometritik
— Medroksi progesteron asetat 30 - 50 mg/hari
— GnRH agonis
— Menekan sekresi FSH & LH
— Dosis 3,75 mg/IM/bulan
— Tidak boleh > 6 bulan : penurunan densitas tulang
TINDAKAN OPERASI REKONSTRUKSI
— Koreksi : - Kel. Uterus
- Kel. Tuba : tuba plasti
— Miomektomi
— Kistektomi
— Salpingolisis
— Laparoskopi operatif + Terapi hormonal þ kasus endometriosis + infertilitas
Catatan :
Tindakan operatif pada pria :
— Rekanalisasi
— Operasi Varikokel
— REKAYASA TEKNOLOGI REPRODUKSI
— Metode lain tidak berhasil
— Inseminasi Intra Uterin (IIU)
— Paling sederhana
— Sperma yg telah dipreparasi diinseminasi kedalam kavum uteri saat ovulasi
— Syarat : tdk ada hambatan mekanik : kebuntuan tuba & Fc. Peritoneum/endometriosis
— Indikasi þ Infertilitas oleh karena faktor :
— Serviks
— Gangguan ovulasi
— Endometriosis ringan &
— Infertilitas Idiopatik
— Angka kehamilan 7 - 24 % siklus
— Fertilisasi Invitro (FIV)
— Fertilisasi diluar tubuh dgn suasana mendekati alamiah
Pilihan terakhir
— Syarat :
— Uterus & endometrium normal
— Ovarium mampu menghasilkan sel telur
— Mortilitas sperma min. 50.000/ml
— Angka kehamilan : 30 - 35 %
Catatan :
Untuk pria ICSI