Gangguan haid merupakan perdarahan haid yang tidak normal dalam hal :
panjang siklus haid, lama haid, dan jumlah darah haid.
Terjadinya haid melibatkan hipotalamus, hipofisis, ovarium dan endometrium.
(poros H-H-O-E)
Fisiologi haid normal
Kaidah-2 haid normal :
Berlangsung antara 25-35 hari atau 21-31 hari
Hormon estrogen dihasilkan oleh follikel & korpus luteum
Peningkatan hormon estrogen pada pertengahan siklus menyebabkan terjadi
lonjakan Luteneizing Hormone (LH) dan memicu terjadi ovulasi
Hormon progesteron dihasilkan oleh korpus luteum, yang hanya terbentuk bila terjadi
ovulasi
Umur korpus luteum ±10-14 hr, sehingga fase luteal/fase sekresi ±14 hr
(hampir selalu tetap)
Fase folikulogenesis/Fase proliferasi variasi antara 7-21hr
Ovulasi terjd 14 hr sebelum haid berikutnya dan korpus luteum terbtk ±16 jam
setelah ovulasi
Haid terjadi 4 hr sesudah korpus luteum mati
Haid yang teratur umumnya ovulatoar (terjadi ovulasi) , tidak teratur umumnya
anovulatoar (tidak terjadi ovulasi)
Gambaran proses haid
Jenis-jenis gangguan haid, dibedakan dalam :
Kelainan panjang siklus (N=21-35hr):
◦ Polimenore (sering) → <>
◦ Oligomenore (jarang) → > 35 hr
◦ Amenore (tidak haid) → > 3 bln
Kelainan banyaknya haid (N=±80ml):
◦ Hipermenore (banyak) → > 80ml
◦ Hipomenore (sedikit) → <>
Kelainan lama haid (N= 3-7hr):
◦ Menoragi (memanjang) >7 hari
◦ Brakimenore (memendek) <3>
Metroragi (haid diluar siklus normal)
Perdarahan bercak
◦ Premenstrual spotting
◦ Postmenstrual spotting
Perdarahan uterus disfungsional
Gangguan lain berhubungan dengan haid :
◦ Metroragi (haid diluar siklus)
◦ Dismenore (nyeri bila haid)
◦ Premenstrual tension (ketegangan haid)
Kelainan panjang siklus haid :
1. Polimenore
Definisi polimenore adalah panjang siklus haid kurang dari 21 hari (normal 21-35).
Keadaan polimenore bisanya terjadi pada siklus ovulatoar maupun pada siklus
anovulatoar.
Kausa :
- Anovulasi karena gangguan hormonal
- Insufisiensi korpus luteum (fase luteal memendek)
- Fase folikuler memendek
Penanganan :
- Pada kausa anovulasi diberikan induksi ovulasi
- Pada insufisiensi korpus luteum diberikan progesteron pada hr 16-25
- Pada fase folikuler pendek diberikan estrogen pada hari 3-8
2. Oligomenore
Definisi oligomenore adalah panjang siklus haid lebih dari 35 hari (normal 21-35 hari)
dan kurang dari 3 bulan.
Keadaan oligomenore umumnya adalah siklus ovulator sehingga fertilitas tidak
terganggu.
Kausa :
- Fase folikuler memanjang
- Fase sekresi memanjang
Penanganan :
- Tidak diberikan pengobatan jika tipe perdarahan teratur
- Indukasi ovulasi diberikan jika tipe perdarahan memanjang
3. Amenore
Definisi : tidak haid lebih dari 3 bln berturut-turut.
Amenore dapat dibagi dalam dua bentuk :
- Amenore fisiologik :
• Prapubertas / pasca menopause
• Hamil, laktasi
- Amenore patologik :
• Amenore primer
• Amenore sekunder
Penyebab: Gangguan hipotalamus, hipofisis, ovarium (folikel), uterus (endometrium)
dan vagina
Diagnosis ditegakkan berdasarkan
◦ Anamnesis
◦ Pemeriksaan fisis
◦ Pemeriksaan ginekologik
◦ Pemeriksaan penunjang
Anamnesis :
◦ Usia menars,pertbhan badan
◦ Rwyt stress berat,penyk berat,obat-2 penenang,obat-2 penurun ber
at badan
Pem.fisis :BB,TB, pertbhan sex sekund.
Pem.ginekologis : pem.genitalia interna/externa
Pem.penunjang :foto Ro,kampimeter, T3/T4,pem.kromosom
Penanganan Amenore
Tergtg kausa : organik atau fungsional ?
Organik ditangani sesuai kel.organik
Fungsional : konseling, obat2 psikofarmak, subsitusi & pemberian hormon secara
siklik, induksi ovulasi
Uji hormonal → untuk menilai kausa
Kelainan jumlah perdarahan haid
1. Hipermenore
Definisi : perdarahan haid yang jumlahnya banyak (>80 ml atau ganti
pembalut >5 kali/hari) Kausa :-Kel.organik (tumor,infeksi)
-Kel.darah (penyk.darah)
-Kel.fungsional (endokrin)
Penanganan : Sesuai kausa
2. Hipomenore
Definisi : Perdrhan haid yg jumlahnya sdkt (<40ml>
Penanganan :
tdk perlu terapi jika siklus ovulatoar
subsitusi hormon E&P bila perlu
induksi ovulasi jika siklus anovulatoar & ingin anak.
Kelainan lamanya haid
Menoragi : Haid berlangsung >7hr dgn jumlah darah yang banyak
Kausa & penanganan = dg hipermenore
Brakimenore : Haid berlangsung <3hr>
Kausa & penanganan sama dengan hipomenore
Perdarahan bercak
Premenstrual spotting : Perdrhan yg terjd 3-4 hr sblm haid berupa bercak darah
Kausa : kelainan endokrin (estrogen rendah) prahaid &
kel.organik (polip,erosi porsio)
Penanganan :sesuai penyebab
Postmenstrual spotting : Perdrhan bercak yg terjd spi 7 hr stlh haid normal
Kausa : ggn reepitelisasi endometrium & inf.
Penanganan : kuret dan antibiotik
Perdarahan Uterus Disfungsional (PUD)
Definisi : Perdarahan uterus abnormal (lama,banyak & panjangnya)
yg terjadi semata-mata krn ggn fungsional mekanisme kerja poros
H-H-O-E, tanpa adanya kelainan organik organ reproduksi
dan penggunaan kontrasepsi atau pengobatan hormonal.
Klasifikasi PUD
berdasarkan usia : PUD perimenars,reproduksi, perimenopause
berdasarkan kausa : PUD ovulatorik, anovulat, folikel persisten
berdasarkan kadar Hb : ringan,sedang,berat
berdasarkan gej.klinik : akut dan kronik
Penyebab
kelainan fungsi salah 1 tempat dari sistem sumbu H-H-O
Patofisiologi : pengaruh hormon E & P tdk bekerja sesuai fase-2 yg sehrsnya
Gambaran klinik: pengeluaran darah dr uterus yg menyalahi ciri-2 haid normal
Diagnosis : anamnesis,pem.fisis,pem ginek, pem penunjang,penentuan ovulasi
Penanganan PUD
Perbaiki KU, bl anemia →transfusi
Hentikan perdarahan :E, P, E+P, CC, anti fibrinolitik &
anti prostaglandin, kuret (bila perlu), ablasi endometrium dg laser atau HT
Cegah agar PUD tdk berulang
Kembalikan fungsi hormon reproduksi
Hilangkan ancaman keganasan (tergantung hasil patologi anatomi pasca kuret)
bagus materinya
BalasHapuslengkap.. terima kasih
BalasHapus