Keputusan operasi : setelah diagnosis ditegakkan melalui pemeriksaan fisik,
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan roetngen
Perlu diperhatikan keadaan mental penderita
Pembedahan elektif : operator menentukan waktu pembedahan,
Perlu diperhatikan keadaan mental penderita
Pembedahan elektif : operator menentukan waktu pembedahan,
setelah semua pemeriksaan lengkap dan kondisi pasien memungkinkan
Pembedahan darurat (emergency) : melakukan tindakan operasi sesegera
Kehilangan darah dan air yang menyebabkan berkurangnya volume
• Setelah operasi : penderita perlu dipantau sampai sadar
• Perhatikan jalan nafas
• Setelah bebes efek bius : nyeri, berikan anti nyeri
• Pantau pemberian cairan terutama melalui infus. Hitung balance cairan
• Jangan terjadi dehidrasi atuapun kelebihan cairan (edema paru)
• Pasca operasi, pasien biasanya mual. Tidak boleh makan dan minum,
• Buka jahitan hari 7 - 10
Komplikasi pasca operasi
• Syok
• Ileus obstruktif : 5 – 7 hari pasca operasi, gerakan usus lebih keras,
• Infeksi
• Terbukanya luka operasi dan eviserasi
• tromboflebitis
Pembedahan darurat (emergency) : melakukan tindakan operasi sesegera
mungkin, karena bila ditunda akan membahayakan penderita
Pembedahan paliatif : bertujuan untuk mengurangi penderitaan pasien,
tidak untuk menyembuhkan
Pembedahan percobaan : dilakukan untuk mendapat kepastian tentang
jenis penyakit
Indikasi pembedahan ginekologi
• Keperluan diagnostik : biopsi, kerokan, laparoskopi
• Tindakan untuk mengangkat tumor jinak atau ganas
• Tindakan untuk mengoreksi kelainan bawaan, atau kelainan akibat operasi
• Persiapan Pembedahan
• Pemeriksaan yang teliti untuk menegakkan diagnosis
• Nilai keadaan penderita
• Jika terdapat penyakit lain, sebaiknya disembuhkan terlebih dahulu,
• Keperluan diagnostik : biopsi, kerokan, laparoskopi
• Tindakan untuk mengangkat tumor jinak atau ganas
• Tindakan untuk mengoreksi kelainan bawaan, atau kelainan akibat operasi
• Persiapan Pembedahan
• Pemeriksaan yang teliti untuk menegakkan diagnosis
• Nilai keadaan penderita
• Jika terdapat penyakit lain, sebaiknya disembuhkan terlebih dahulu,
untuk mengurangi risiko operasi
• Jika operasi darurat : pemeriksaan yang esensial perlu dilakukan
Persiapan pasien :
• Jika operasi darurat : pemeriksaan yang esensial perlu dilakukan
Persiapan pasien :
Malam sebelum operasi : makanan yang mudah dicerna
6 jam sebelum operasi, pasien dianjurkan puasa
Dapat diberikan obat penenang
Pagi hari penderita di klisma
Obat pramedikasi : diatur oleh dokter anestesi
Kandung kencing dikosongkan/pasang kateter
Kandung kencing dikosongkan/pasang kateter
Operasi vagina : vagina dibersihakan
Operasi histerektomi : dilakukan toilet vagina yaitu pencucian vagina,
pengolesan antiseptik, tampon
Penanganan masa pasca pembedahan
• Perubahan pada tubuh pasca operasi :
Kehilangan darah dan air yang menyebabkan berkurangnya volume
cairan dalam sirkulasi. Karena hemokonsentrasi dan vaskonstriksi
tekanan darah dipertahankan, dan dengan mengalir cairan dari ruang
ekstraseluler, volume kemudian pulih kembali.
Perlu pemantauan tanda vital
Diuresis pascaoperasi agak berkurang. Pengukuran volume urin mutlak
diperlukan, karena oligouri merupakan tanda shock mengancam
• Saat operasi terjadi penghancuran protein jaringan, sehingga ekskresi kalsium
• Saat operasi terjadi penghancuran protein jaringan, sehingga ekskresi kalsium
meningkat, pengeluaran natrium dan klorida menurun
• Setelah operasi : penderita perlu dipantau sampai sadar
• Perhatikan jalan nafas
• Setelah bebes efek bius : nyeri, berikan anti nyeri
• Pantau pemberian cairan terutama melalui infus. Hitung balance cairan
• Jangan terjadi dehidrasi atuapun kelebihan cairan (edema paru)
• Pasca operasi, pasien biasanya mual. Tidak boleh makan dan minum,
tunggu flatus (terutama pasien dengan anestesi general)
• Setelah sadar dari pembiusan dan telah dapat bergerak, pasien dapat tidur miring
(merubah posisi tidur)
• Buka jahitan hari 7 - 10
Komplikasi pasca operasi
• Syok
• Perdarahan
• Gangguan saluran kencing : retensi urin
• Infeksi jalan kencing
• Distensi perut : hati-hati terjadi dilatasi lambung, ileus paralitik.
Makanan peros dihentikan, masukkan sonde lambung, dan pemberian
makanan perenteral
• Ileus paralitik umumnya timbul 48 – 72 jam pasca operasi,
• Ileus paralitik umumnya timbul 48 – 72 jam pasca operasi,
tidak terdapat gerakan usus, perut tidak terlalu nyeri
• Ileus obstruktif : 5 – 7 hari pasca operasi, gerakan usus lebih keras,
disertai rasa mules yang keras dan berulang
• Infeksi
• Terbukanya luka operasi dan eviserasi
• tromboflebitis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar