Angka kematian perinatal di Indonesia ± 40-50/1000 kelahiran hidup
Periode perinatal : dari umur kehamilan 28 minggu- 1minggu post partum
Kematian perinatal dapat diturunkan bila :
Kualitas:
Asuhan antenatal yang memenuhi syarat.
Asuhan persalinan yang aman dan bersih
TUJUAN DIAGNOSTIK PRENATAL
- Apakah janin dapat meneruskan kehidupan intra uterin dengan aman?
- Apakah janin memerlukan perawatan dan resusitasi intra uterin?
- Kehidupan janin intra uterin terancam dan perlu segera dilahirkan
Cara pemantauan janin :
Klinis
Biokimiawi
Genetik
Variabel biofisik janin
Secara klinis :
Kenaikan berat badan ibu
Pengukuran kenaikan tinggi fundus uteri
Ukuran lingkar perut ibu.
Perkiraan berat badan janin
Palpasi kedudukan & letak janin
Pemeriksaan denyut jantung janin
Pemeriksaan keadaaan kesehatan ibu
Biokimiawi :
Kadar alfa fetoprotein :
NTD (Neural Tube Defect)
Dilakukan saat usia kehamilan 14 – 22 mgg
Kadar tergantung pada usia kehamilan, kehamilan ganda, kematian janin
b-hCG
Pregnancy-associated plasma protein A (PAPP-A)
Sindroma Down
Trimester I
Estriol : menurun drastis tanda gawat janin
Rasio lesitin-sfingomielin : menilai kematangan paru
Human plasental lactogenic (HPL) : <4>µgr/ml darah tanda fungsi plasenta
menurun bermakna hanya pd kehamilan trimester III.
Kadar bilirubin spektrometrik pada Rh immunisasi.
Kadar kreatinin pada amnion : fungsi ginjal janin
Derajat keasaman (pH )darah janin.
Genetik
Dugaan adanya anomali janin
Indikasi :
Usia ibu > 35 thn
Riwayat keluarga terdapat kelainan kongenital atau penyakit bawaan.
Riwayat gangguan mental atau gangguan perkembangan pada hamil
sebelumnya
Adanya riwayat terpapar dengan zat berbahaya atau teratogenik
Abortus habitualis
Caranya invasif
Amniosintesis
Trimester I : 11- 14 minggu
Risiko besar :
Abortus
Kelainan pada janin : fetal clubfoot (talipes)
Gagal
Trimester II : 15 - 20 minggu
Chorionic villus sampling (CVS)
Vili plasenta
10 -13 minggu
Percutaneous umbilical cord blood sampling (PUBS)
= cordocentesis = fetal blood sampling
Hasil lebih cepat 24 – 48 jam
Kerugiannya:
Hasil pemeriksaan lama, biayanya mahal dan dapat invasif
Profil biofisik janin
Didasarkan pada pemeriksaan pola gerak dan gambaran organ janin
Sederhana misalkan pemantauan ibu sendiri :
merasakan gerakan janin, palpasi dan auskultasi.
Alat elektronik
Fetoskopi
Ultrasonografi
Kardiotokografi
- Gerak nafas janin,gerak janin,tonus janin
- Kelainan bentuk tubuh ,letak,biometri janin
- Taksiran bb dan umur kehamilan
- Jumlah cairan amnion,keadaan dan letak plasenta .
- Pola denyut jantung janin & EKG
Gerak janin
Keadaan & kesehatan janin dpt dinilai dr aktivitas janin dlm rahim.
Pemantauan subjektif (ibu):
Ibu diminta memantau gerakan janin 30-60 menit 3x /hari.
Kekurangannya gerak lemah tdk terpantau,
Yang bisa dirasakan ibu hanya 40-80%.
Denyut jantung janin
Frekuensi denyut jantung basal
Normal 120-160 /menit
Takikardia ringan 160 -180/menit.
Takikardia berat > 180/menit.
Bradikardia ringan 100-119/menit
Bradikardia berat <>
Janin sebagai “pasien” :
Alat diagnostik.
Memantau perjalanan penyakit & hasil terapi.
Tindakan kuratif.
Kardiotokografi (KTG)
Kardiotokografi:alat bioelektrik yg berguna dalam menilai
Fetoskopi
Alat ini dpt melihat langsung janin secara invasif , tapi dengan
kemajuan USG sudah jarang digunakan. Kadang-kadang masih dilakukan
dlm melakukan biopsi janin /mengambil darah langsung dari
vena umbilikalis pada diagnosis kelainan bawaan.
—
boljug..
BalasHapusmasih banyak kekurangan.